Dokumen Beasiswa yang Perlu kamu persiapkan
Salah satu yang membedakan antara orang sukses dan gagal adalah persiapan. sampai-sampai ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “tidak mempersiapkan apa-apa sama dengan mempersiapkan kegagalan”. Bukti dari pepatah ini adalah adanya kesalahan-kesalahan konyol yang berujung kegagalan memperoleh beasiswa yang dilakukan pejuang beasiswa.
Selain harus memiliki mental pejuang beasiswa, kamu juga harus paham dan membaca apa saja persiapan awal dalam meraih beasiswa untuk membuat persiapan mu matang. Selain itu, kamu juga harus mengetahui tiga hal paling utama yang harus disiapkan jauh sebelum kamu lulus. Sedangkan, artikel ini akan lebih banyak membahas tentang dokumen apa saja yang harus kamu persiapkan untuk mendaftar beasiswa.
Baca juga: Daftar beasiswa Luar Negeri
Ijazah dan transkrip
Dokumen ini pasti diminta setiap kamu mau apply beasiswa. Ijazah dan transkrip adalah dokumen wajib yang harus dilampirkan saat pengajuan aplikasi. Kamu harus siapkan banyak salinan ijazah dan transkrip yang sudah dilegalisir dengan tujuan agar kamu mempunyai banyak cadangan untuk mendaftar beasiswa yang lain. Selain itu, beberapa beasiswa juga menerima SKL (Surat Keterangan Lulus) sebagai pengganti ijazah untuk sementara. Namun, kamu harus perhatikan benar-benar apakah pada tahap seleksi tertentu ijazah kamu harus sudah ada atau tidak.
Baca juga: Daftar beasiswa S1
Essay atau motivation letter
Essay atau motivation letter berisi tentang latar belakang, kegiatan, pengalaman, motivasi mendapatkan beasiswa, dan visi misi mu ke depan. Dapat dikatakan bahwa essay ini berperan besar dalam penentuan kelulusan mu. Oleh karena itu, kamu harus mempersiapkan dengan baik. Tips dari scholars tentang cara membuat essay dari dua beasiswa dalam negeri terpopuler sebagai berikut: tips membuat essay kontribusi LPDP part 1 dan Part 2, Tips menulis essay rencana studi beasiswa LPDP part 1, part 2, dan part 3. tips menulis essay beasiswa Unggulan, dan tips menulis proposal rencana studi Beasiswa Unggulan.
Pada beberapa beasiswa seperti beasiswa LPDP dan Beasiswa Unggulan, tema essay ditentukan. sebaliknya, beberapa beasiswa seperti Beasiswa chevening, Beasiswa AAS, Beasiswa Stuned, Beasiswa fulbright, dan Beasiswa Turki, tema essay tidak ditentukan. Tapi, pada dasarnya esensi isi dari essay tersebut sama. Kamu hanya perlu menyesuikan dengan visi misi dari beasiswa tersebut.
Baca juga: Daftar beasiswa D3
Tes TOEFL/IELTS
Seperti halnya ijazah dan transkrip, skor test TOEFL atau IELTS selalu menjadi dokumen wajib untuk apply. Setiap pemberi beasiswa pada umumnya memiliki standar minimal nilai sendiri. Dokumen tes TOEFL atau IELTS lumrah diminta jika mendaftar program beasiswa master maupun doktor baik beasiswa dalam negeri ataupun beasiswa luar negeri. Karena itu, kamu perlu menyiapkan dokumen ini lebih awal sebelum ada penawaran beasiswa yang akan diikuti. Kamu perlu benar-benar mencatat bahwa tes TOEFL/IELTS memiliki masa berlaku. Biasanya maksimal dua tahun sebelum mendaftar beasiswa. Jika skor tes TOEFL atau IELTS Anda masih rendah, kamu bisa melakukan persiapan. Persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengikuti tes dengan strategi belajar TOEFL yang benar. Scholars menyediakan contoh Soal Tes TOEFL berupa diagnostic test dan Online excercise test. Jika kamu masih memerlukan pelajaran dan banyak latihan, kamu bisa download ebook TOEFL, TOEFL Structure, dan reading TOEFL.
Baca juga: Kuliah lagi atau kerja?
Surat Rekomendasi
Surat rekomendasi adalah sebuah pernyataan dari orang lain yang secara akademik mengenal kamu dengan baik dan memberikan pandangan-pandangan tentang kelebihan mu yang dapat menjadi pertimbangan pihak pemberi beasiswa agar menerima kamu sebagai salah satu penerima beasiswa. Surat rekomendasi bisa berasal dari atasan, pimpinan tempat kerja, dosen di perguruan tinggi, atau rektor. Namun, umumnya disesuaikan pada latar belakang calon. Apakah ia seorang karyawan, dosen, atau mahasiswa.
Surat rekomendasi bersifat spesifik, artinya satu rekomendasi untuk satu mahasiswa dan satu beasisiwa. Oleh karena itu buatlah beberapa salinan surat rekomendasi berdasarkan jenis beasiswa. Misalnya, rekomendasi beasiswa Fulbright, beasiswa Australia Awards, beasiswa Monbukagakusho. Kamu juga dapat membaca lebih banyak tentang cara untuk membuat dan mendapatkan surat rekomendasi.
Baca juga: Cara menulis daftar pustaka yang benar
Salinan paspor
Salinan dokumen ini banyak diminta saat mengajukan beasiswa luar negeri. Negara tujuan ingin mengetahui status kewarganegaraan kamu. Jadi, paspor menjadi surat resmi paling logis untuk mengetahui hal tersebut. Sedangkan untuk beasiswa di dalam negeri, biasanya penyelenggara cukup meminta salinan KTP atau SIM.
Jika kamu memiliki rencana studi ke luar negeri, sebaiknya paspor dipersiapkan sejak dini. Hal ini untuk menghindari kemungkinan telatnya pengajuan aplikasi karena pembuatan paspor yang belum selesai. Buatlah salinan paspor yang menampilkan pada halaman identitas diri (nama, foto, tempat tanggal lahir, dll).
Baca juga: Cara menulis abstrak
Terjemahan dokumen
Dokumen terjemahan seringkali menjadi hambatan bagi mahasiswa di tanah air. Paling umum ditemui saat akan melampirkan ijazah dan transkrip nilai. Kebanyakan perguruan tinggi hanya menyertakan bahasa Indonesia tanpa teks bahasa Inggris. Sehingga saat akan mendaftar beasiswa luar negeri, pelamar harus membuat terjemahan resmi dokumen tersebut. Karena itu, ada baiknya dokumen terjemahan ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya bisa menggunakan layanan penerjemah resmi atau terjemah tersumpah bukan terjemah tersumpah regular.
Baca juga: Beasiswa PPA untuk D3 D4 dan S1
Proposal riset
Proposal riset biasanya hanya diminta untuk beasiswa S2 atau S3 berbasis riset. Pada perkuliahan biasa dokumen ini jarang disyaratkan. Namun, jika kamu mau mengambil S2 dan S3 riset baik di dalam maupun luar negeri, tidak ada salahnya jika menyiapkan dokumen ini lebih dini.
Baca juga: Beasiswa Baznas
Curriculum Vitae
Curriculum Vitae berisi tentang poin-poin apa saja yang sudah kamu kerjakan yang tentu saja akan menjadi pertimbangan pemberi beasiswa (sponsor). Penting untuk membuat tampilan CV yang tidak membosankan, dan lebih penting lagi untuk membuat isi yang sangat menarik. Curriculum vitae atau biasa disebut daftar riwayat hidup. Secara sederhana, siapa kamu dan apa saja yang sudah kamu lakukan?
Siapkanlah CV yang memuat profil singkat kamu seperti identitas diri, pendidikan, pengalaman organisasi/pekerjaan, atau daftar publikasi. Buat secara singkat dan jelas. Beberapa beasiswa yang ditemui, khususnya beasiswa Eropa mereka menyediakan format CV sendiri, misalnya menggunakan Europass. Sehingga kamu hanya perlu mengisi kolom yang disediakan. Tapi, ada beasiswa yang tidak perlu mengupload CV, cukup melengkapi form online yang ada.
Baca juga: Soal Grammar Bahasa Inggris
Scan dokumen
Selain dokumen hard copy di atas, satu lagi dokumen yang perlu disiapkan. Dokumen soft copy yang biasa digunakan bila pendaftaran beasiswa dilakukan secara online. Untuk memperoleh soft copy tersebut, kamu bisa menscan masing-masing dokumen dan mengatur formatnya, misalnya dalam bentuk Pdf atau Jpeg. Saat mendaftar beasiswa, pastikan kamu memperhatikan format dokumen apa yang harus diunggah dan berapa maksimal kapasitasnya.
Baca juga: Program Scholars
Photo
Dokumen satu ini sudah sangat lumrah. Tapi, untuk menghemat waktu ada baiknya juga disiapkan lebih awal. Pasfoto yang dibutuhkan biasanya berukuran 2×3 cm, 3×4 cm, dan 4×6 cm. Sesuaikan saja berapa kira-kira kebutuhan yang diperlukan.
Baca juga:
Beasiswa Djarum untuk S1 dan D4
Cara mendapatkan Motivation Letter
Thanks for the information, i hope a CAN get mire inormation by email